Vertigo merupakan
bagian dari dizziness, yang diakibatkan oleh ketidakseimbangan
sistem vestibuler. Keluhan vertigo vestibuler dapat berupa ilusi bergerak,
biasanya rasa lingkungan sekitar berputar tetapi dapat juga berupa motion
sickness (mabok) atau ketidakseimbangan seakan-akan jatuh ke salah
satu sisi. Vertigo dapat merupakan gejala yang mandiri, namun bisa
juga timbul bersama dengan gejala lain dari :
- jalur
vestibulo otonomik (peluh dingin, mual muntah),
- jalur
vestibulospinal (sempoyongan, tidak stabil, posisi kepala terfiksasi ke arah
tertentu) dan
- jalur
vestibulo visual (nistagmus, oscillopsia, diplopia).
Normalnya, saraf
aferen dari organ otolit dan kanalis semisirkularis di telinga mengatur
keseimbangan jaras yang berjalan ke nukleus vestibularis. Gangguan yang
asimetris dari aktivitas vestibular baik di perifer maupun sentral,
dapat menyebabkan vertigo.
Vertigo
perifer dan sentral dapat dibedakan melalui gejala yang ditimbulkan.
Berdasarkan gejalanya, vertigo dibagi menjadi: vertigo yang paroksismal,
vertigo yang kronis, dan vertigo yang serangannya mendadak/akut,
berangsur-angsur mengurang. Baloh, membagi gejala vertigo
menjadi : vertigo rekuren, prolonged spontaneours vertigo dan
vertigo posisional (Minoff et al., 1996).
Vertigo adalah perasaan
seolah-olah penderita bergerak atau berputar, atau seolah-olah benda di sekitar
penderita bergerak atau berputar, yang biasanya disertai dengan mual dan
kehilangan keseimbangan. Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa
berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari. Penderita kadang merasa lebih baik
jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita
tidak bergerak sama sekali (Bhattacharyya et
al.,
2008).
C.
PATOFISIOLOGI
Benign
Paroxysmal Positional Vertigo merupakan penyakit
yang sering ditemukan, dimana vertigo terjadi secara mendadak dan berlangsung
kurang dari 1 menit. Perubahan posisi kepala (biasanya terjadi ketika penderita
berbaring, bangun, berguling diatas tempat tidur atau menoleh ke belakang)
biasanya memicu terjadinya vertigo ini.
Penyakit ini disebabkan oleh adanya endapan kalsium di dalam salah satu kanalis
semisirkularis di dalam telinga bagian dalam. Vertigo jenis ini mengerikan,
tetapi tidak berbahaya dan biasanya menghilang dengan sendirinya dalam beberapa
minggu atau bulan. Tidak disertai hilangnya pendengaran maupun telinga
berdenging. Tubuh merasakan posisi dan mengendalikan keseimbangan melalui organ
keseimbangan yang terdapat di telinga bagian dalam. Organ ini memiliki saraf
yang berhubungan dengan area tertentu di otak. Vertigo bisa disebabkan oleh
kelainan di dalam telinga, di dalam saraf yang menghubungkan telingan dengan
otak dan di dalam otaknya sendiri. Vertigo juga bisa berhubungan dengan
kelainan penglihatan atau
perubahan
tekanan darah yang terjadi secara tiba-tiba (Bhattacharyya et al.,
2008).
Penyebab umum dari vertigo:
- Keadaan
lingkungan
-
Motion sickness (mabuk darat, mabuk laut)
- Obat-obatan
-
Alkohol
-
Gentamisin
- Kelainan
sirkulasi
-
Transient ischemic attack (gangguan fungsi otak sementara karena
berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak) pada arteri vertebral
dan arteri basiler
- Kelainan
di telinga
-
Endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga
bagian dalam (menyebabkan benign paroxysmal positional vertigo)
-
Infeksi telinga bagian dalam karena bakteri
-
Herpes zoster
-
Labirintitis (infeksi labirin di dalam telinga)
-
Peradangan saraf vestibuler
-
Penyakit Meniere
- Kelainan
Neurologis
-
Multiple sclerosis
-
Patah tulang tengkorak
-
Tumor otak
-
Tumor yang menekan saraf vestibularis.
(Bhattacharyya
et al.,
2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar